Yang dinamakan pemilihan lurah biasanya dilakukan warga yang berpenduduk di desa. Kali di trowulan pagotan madiun, kali pertama melihat persiapan hari H pencoblosan lurah yang mencalonkan bapak angkatnya temannya temannya temanku.
Seiring perjumpaan dengan temannnya temanku yang lumayan lambat lambat laun menjadi teman yang akrab, tepatnya hari sabtu aku meluncur untuk bermalam atau kata lain jagong rumah.
Suasana yang agak menceam karena disetiap pertigaan ada segerombolan orang untuk berjaga, bahkan dari informasi malah setiap batas rumah disekelilingi oleh penjagaan yang cukup ketat. Tak pelak karena yagn mencalonkan seorang tentara dan juga yang mempunyai mempunyai karisma di perguruan pencak silat.
Bapak purwadi tepatnnya yang mencalonkan lurah, kamipun bersama anaknya menjaga rumah hingga pagi hari, karena memang pemilihan lurah yang akan dilaksanakan esok pagi, yang membuat berfikir adalah suasana yang tenang, sibk, gelisah jadi pandangan yang terlihat, karena dalam pemilihan kali ini ada tiga calon. Napak wajah –wajah serius dan beringas mengiringi lang kah lajunya untuk menanti terbitnya sang mentari.
Dengan obrolan khas mahasiswa kalipun mengobrol dari bab I sampai bab blas hahaha….. dan terlihat jelas nampak ritual do’a, patroli, penjagaan, adapt istiadat yang tidak lepas dari adapt istiadat karena pada saat seperti inilah para pendukung sangat berhubungan erat untuk selalu optimis menang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bersilaturrohmi: