Dalam kehidupan manusia dituntut untuk selalu mengembangkan diri, walaupun lambat yang penting harus tetap usaha ke arah yang lebih baik... KARENA PERGERAKAN ADALAH SUATU TINDAKAN, DAN TINDAKAN TERMASUK USAHA maka dengan ini hanya ingin menulis realita kehidupan atau buku harian penulis, yang dituangkan
Selasa, 16 Agustus 2011
laju trawih
sholat yang hanya dilakukan pada saat bulan ramadhan, ada hal menarik tentang sholat tarawih itu sendiri dalam pengamatan dari sudut pandangq yaitu sholat yg jamaahnya banyak dihari-hari awal,
karena mencari beRkah dengan semangat yg tinggi,
pada dasarnya dalam sholat makmum akan lebih bersemangat jika imamnya juga semangat,
laju kecepatan yang dirasa lebih diutamakan,
mungkin ada kekhawatiran tentang khusuk atau tidaknya, tapi jika sholat dikerjakan dengan khidmat bacaan atau laju kecepatan ditambah,
'bentar ni masih konsepan dari hand phone'
ntar da editan
pengemis vs pemerintah
melihat di dubai sulit jadi pengemis disana karena untuk mengatasinya pemerintah disana memberlakukan surat miskin yang pada nantinya akan ditangani lembaga amal yang disediakan pemerintah,
Pengemis-Pemerintah-Tempat Usaha
Mengenal lagi kotaku, kota kelahiranku...
Sepanjang jalan kota khususnya sudah banyak bangunan dan berbagai macam usaha, baik perkantoran, perusahaan, sampai usaha rumahan ''sungguh sudah seperti kota madya''
berbagai jalinan perjalanan ekonomi mulai berjalan, ''warung kopi sampai hotel sudah ada'', kesenian, budaya, antisias masyarakat dalam event apapun kota dijadikan pusatNya,
Namun kenapa??
Masih banyak pengemis??
Siapa yang salah, sungguh pertanyaan itu terus menggelitik di benakku. Membaca dari sudut pandang tanpa menyalahkan apakah keuntungan atau kerugian dari pengemis itu sendiri??
Ex. Orang jualan masih bisa untuk rugi dan pedagang kecil berapa untungnya??
Pengemis: tak ada modal hanya terus berjalan,
tak tahulah mana yang betul-betul pengemis??
Kenapa banyak pengemis??
Adakah yang salah dari pemerintah??
Hari ke 15
Puasa kali sudah terbiasa, namun kegiatan hari ini full sampe belum bisa menahan emosi yang meluap
angan-angan berbuka puasa
Angin kencang disertai debu nan berterbangan menghiasi sore ini. Nampak jelas wajah kusut pucat pasi teraut diwajah, laju jam pun tak putar berhenti, hanya angan-angan yang membuatnya pelan, tetap tersenyum ambil handuk lantas pergi ke kamar mandi,
Langganan:
Postingan (Atom)
Cari Blog Ini
Mengenai Saya
- muhtar wahid
- Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia
- sederhana, sopan,ingin berbakti pada orang tua dan berguna bagi nusa bangsa.